Irrationals are Real. Dalam matematika kita mengenal bilangan real terdiri dari bilangan rasional dan irasional. Lalu, apakah dalam matematika saja kebenaran kalimat tersebut?
Kala itu, aku yang masih duduk di salah satu bangku kelas X didampingi dua kakak kelas XII mengikuti kompetisi fisika-matematika se Jawa-Bali di salah satu universitas swasta di DIY. Dua kakak kelasku berlatar fisika, hanya diriku yang bertanggung jawab atas soal matematika. Babak pertama dan kedua kami lalui. Kami lolos 5 besar. Di final, bagian pertama, fisika, sudah usai. Kami unggul sementara, tetapi selisih skor belum dapat memastikan kami meraih juara pertama. Jika bagian kedua, matematika, kami gagal, terkejarlah skor kami. Bagian ini merupakan soal presentasi, tiap kelompok mendapatkan satu soal yang harus dikerjakan dalam waktu 10 menit, kemudian ditulis lalu dipresentasikan. Skor maksimal 150 dari setiap juri (ada dua juri). Adil atau tidak, tetapi soal tiap kelompok berbeda. Satu mendapatkan geometri, yang merupakan materiku sewaktu masih mengenakan seragam putih-biru. Kebetulan tim ini merupakan peringkat dua sementara, dapat dengan mudah menyusul kami. Satu lagi, mendapatkan soal aljabar, setara soal Canadian Mathematics Olympiad. Kami mendapatkan soal pembuktian suatu diophantine equation yang tidak termasuk dalam kurikulum pembelajaran matematika SMA, yang pernah kupelajari, namun setengah-setengah. Delapan menit berlalu, timku panik melihat aku belum menulis apapun. Kepanikan memuncak setelah mengetahui tim peringkat dua selesai. Satu menit mereka mengemangatiku. Tiga puluh detik berikutnya mereka ikut putus asa. 30 detik terakhir aku menemukan bahwa soal salah dan tidak dapat dibuktikan. Di lembar presentasi aku hanya menuliskan “soal salah” dengan suatu counter example. Penonton tercengang. Juri mulai memperdebatkan. Tak lama satu juri mengangkat papan nilai 150 diikuti juri lain yang memberi nilai sama. Akhirnya, kami tetap unggul dengan suatu keajaiban dan kepercayaan.
Jadi, pernahkah kamu mengalami irrationals are real, juga? Ingatlah, kunci kesuksesan adalah keberuntungan yang terencana. Selalu akan ada cahaya, jika kita percaya.